Kamis, 29 Oktober 2009

TUGAS KKPI

1. Bagaimana cara membuka Microsoft Accsess?
2. Bagaimana cara membuka tabel dalam Microsoft Access?
3. Bagaimana cara mebuat Queries?
4. Bagaimana cara menginput data?Jelaskan!
5. Sebutkan yang termasuk data base!
6. Apa tujuan mempelajari data base?
7. Apa yang disebut dengan tabel?
8. Apa yang disebut dengan Fields dan Record?
9. Apa yang disebut dengan Blank Access data base?
10. Apa yang disebut dengan Open end Exiting File?

Jawaban.
1. Klik tombol Start -> Program -> Program MS-Access.
2.
1. Create table in design view
2. Create table by using wizard
3. Create table bya entering data
3. Cara membuat query ada 2 yaitu:
1. Create quey in design view
2. Create query by using wizard.
4. Prosedur yang dilakukan untuk menginput data adalah sebagai berikut :
1. Pada jendela data base pilih salah satu nama tabel yang datanya ingin anda masukan.
2. Buka jendela Data Sheet dari tabel tersebut dengan langkah :
a. Tekan Tombol icon Open pada area kerja kemudian Tekan tombol enter
b. Klik Ganda pada nama tabel
c. Klik kanan pada nama tabel dan pilih perintah open dari menu yang tampil.
3. Setelah Anda jalankan salah satu perintah tersebut di atas maka akan tampil jendela data Sheet dari tabel yang masih kosong
4. Anda dapat lansung memasukan data Record sesuai dengan tatanan yang telah Anda buat pada jendela desain View.
5. Data Charater, Data Numerik, .Data tanggal.
6. Untuk membuat data base baru yg masih kosong dan Anda dapat menambahkan Obyek tabel, query, Form, Report, dan Obyek lainnya
7. Tabel merupakan kumpulan dari beberapa record dan fields.
8. Fields adalah atribut yang dimiliki oleh suatu tabel. Sedangkan record adalah isian data yang dimiliki oleh tabel.
9. File yang digunakan untuk membuat data base baru yg masih kosong dan Anda dapat menambahkan Obyek tabel, query, Form, Report, dan Obyek lainnya.
10. File yang dipakai untuk membuka file database yang telah dibuat sebelumnya

Kamis, 01 Oktober 2009

Pelukis Sindudarsono Sudjojono


Sindudarsono Sudjojono (1913-1986) dan Affandi Koesoema (1907-1990) adalah dua tokoh yang paling menonjol pada masa itu. Berbeda dengan Affandi yang pendiam, Sudjojono adalah tokoh yang keras dan pemberang. Selain sebagai pelukis, dia juga kritikus seni lukis berlidah tajam. Pak Djon – begitu panggilan akrabnya – kerap mengecam Basoeki Abdullah sebagai tidak nasionalistis, karena hanya melukis perempuan cantik dan pemandangan alam. Kritik Pak Djon itu tentu saja membuat berang Basoeki.

Pak Djon dan Basoeki kemudian dianggap sebagai musuh bebuyutan, bagai air dan api, sejak 1935. Namun di luar itu, Pak Djon yang memang memulai karirnya sebagai seorang guru sekolah menengah dianggap pionir yang mengembangkan seni lukis modern khas Indonesia. Pengikut dan muridnya banyak, sehingga komunitas seniman, menjulukinya sebagai Bapak Seni Lukis Indonesia Baru.

Pak Djon lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa, buruh perkebunan di Kisaran, Sumatera Utara. Namun sejak usia empat tahun, ia menjadi anak asuh. Yudhokusumo, seorang guru HIS, tempat Djon kecil sekolah, melihat kecerdasan dan bakatnya dan mengangkatnya sebagai anak. Yudhokusumo, kemudian membawanya ke Batavia pada 1925. Djon menamatkan HIS di Jakarta. Kemudian SMP di Bandung dan SMA Taman Siswa di Yogyakarta. Dia pun sempat kursus montir sebelum belajar melukis pada RM Pirngadi selama beberapa bulan dan pelukis Jepang Chioji Yazaki di Jakarta.

Bahkan sebenarnya sedari awal dia lebih mempersiapkan diri menjadi guru para calon pelukis. Dia sempat mengajar di Taman Siswa. Setelah lulus Taman Guru di Perguruan Taman Siswa Yogyakarta, ia ditugaskan Ki Hajar Dewantara untuk membuka sekolah baru di Rogojampi, Madiun pada 1931. Namun, Sudjojono yang berbakat melukis dan banyak membaca tentang seni lukis modern Eropa, itu akhirnya lebih memilih jalan hidup sebagai pelukis profesional.

Pada 1937, dia pun ikut pameran bersama pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya, Batavia. (Jakarta). Keikutsertaannya pada pameran itu, sebagai awal yang mempopulerkan namanya sebagai pelukis. Setelah itu, bersama pelukis Agus Djaja, Abdulsalam, Rameli, dan beberapa pelukis yang bekerja untuk bidang reklame di percetakan, dia mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Usia Persagi tidak panjang. Dibentuk 23 Oktober 1938 di salah satu Sekolah Dasar Jakarta di Gang Kaji dan bubar karena dipaksa Jepang pada 1942.

Di Persagi, Pak Djon menjadi Sekretaris dan sekaligus Juru Bicaranya. Diangkat sebagai Ketua adalah Agus Djaja dengan anggota-anggota L Setijoso, Rameli, Abdulsalam, S Sudiardjo, Saptarita Latif, H Hutagalung, S Tutur, Sindusisworo, T.B. Ateng Rusy’an, Syuaib Sastradiwirja, Sukirno dan Surono. Pelukis Wakidi di Padang dan Hendrodjasmoro di Yogyakarta merupakan anggota di luar Jakarta.

Semboyan ekstrim Persagi adalah : Teknik tidak penting. Yang penting isi jiwa ini tumpahkan di atas kanvas !

Lukisan Sudjojono punya ciri khas kasar, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas. Objek lukisannya lebih menonjol pada pemandangan alam, sosok manusia, serta suasana. Pemilihan objek itu lebih didasari hubungan batin, cinta, dan simpati sehingga tampak bersahaja. Lukisannya yang monumental antara lain berjudul : Di Depan Kelambu Terbuka, Cap Go Meh, Pengungsi dan Seko.

Pelukis Leonardo Da Vinci

Leonardo Da Vinci (1452-1519) lahir di Florentina, adalah seorang seniman besar yang merupakan salah satu dari ‘trivmvirat’ pelukis pada jaman renaissance (selain Michaelangelo dan Rafael). Dia terkenal sebagai seniman multitalent. Ia adalah seorang seniman, pelukis, pematung, pemusik, penemu, ilmuwan, ahli matematika, ahli fisika, ahli astronomi, ahli biologi, ahli anatomi, dan filosof.

Lukisannya yang terkenal adalah ‘Monalisa’, ‘Perjamuan Terakhir’ dan ‘Virgin of the rock’. Selain terkenal sebagai seniman pelukis, dia juga dijuluki sebagai the first scientific illustrator. Beberapa karyanya yang mengukuhkan istilah ini adalah ‘Ornithopter’ dan ‘Virtuvian Man’.

Bahkan ‘Virtuvian Man’ sering dipakai dalam acara-acara yang bertajuk biologi, kesehatan maupun sejarah manusia.

Karya-karya Leonardo Da Vinci sering mengilhami seniman-seniman muda saat ini untuk ‘melu kamukten‘ dengan menampilkan aura Da Vinci dalam karya mereka saat ini. Sebut saja buku Dan Brown dengan judul Da Vinci Code atau sebuah perusahaan property interior di kota-kota besar di Indonesia mengambil nama sang legenda sebagai trademarknya.

Film anak-anak The Mutant Ninja Turtle bahkan mengambil nama-nama sang penguasa renaissance ini sebagai nama tokoh-tokoh rekaan tersebut: Leonardo, Michaelangelo, Raphael dan Donatello.

Leonardo Da Vinci hidup saat genre musik masih dikuasai musik classic. Teknologi saat itu belum menyebar seperti sekarang. Internet belum ada, komputer belum ada, jangan pula ponsel.